Pasti kita pernah menemui pengemis di persimpangan jalan (yang ada lampu setopan). Mereka datang dan menghampiri kita untuk minta uang. Nah, Anda beri atau tidak?

Ini pertanyaan yang cukup sering ditanyakan. Di satu sisi, kita ingin ikut membantu mereka (dan mungkin menjadi amal?) tetapi di sisi lain kita tidak tahu apakah pengemis ini pengemis beneran (karena katanya ada banyak yang pura-pura tetapi penghasilannya cukup banyak). Selain itu kita juga khawatir dengan memberi akan lebih banyak lagi orang yang mengemis. Dahulu saya termasuk yang tidak suka memberi, tetapi setelah membaca sebuah opini saya jadi berubah pikiran.

Dahulu saya berpendapat bahwa saya mau membantu kalau bermanfaat. Saya tidak mau memberi. Kemudian ada yang bertanya, memangnya kamu membantu apa? Memberi? Tidak. Membantu? Tidak. Jadi itu hanya alasan saja (bahwa saya mau membantu kalau bermanfaat). Pada kenyataannya kamu tidak melakukan apa-apa. Kalau kamu memang melakukan sesuatu (entah apa lah, misalnya membantu mengajar anak-anak jalanan itu) maka kamu tidak memberi di jalan memang sudah benar. You are doing something. Sekarang? Kamu nggak ngapa-ngapain juga. Plak! Benar juga apa yang dia katakan?

 

Jadi sekarang saya cenderung untuk ngasih. Tidak selalu, tetapi cenderung.

Bagaimana dengan Anda?